6 Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berinvestasi
Meski menebarkan kegelisahan, tetapi pandemi menjadi salah satu metode culture shock keuangan yang baik untuk masyarakat, terutama generasi muda. Bagaimana tidak? Menurut Menteri Ketenagakerjaan, sekitar 17,8% perusahaan melakukan PHK, 25,6 perusahaan merumahkan pekerjanya dan 10% melakukan keduanya. Ditambah lagi 88% perusahaan terdampak pandemi, yang secara keseluruhan tentunya membuat generasi usia kerja kebakaran jenggot bukan? (Sumber: https://www.merdeka.com/uang/menaker-178-perusahaan-phk-karyawan-selama-pandemi-covid-19.html)
Belum lagi habis pandemi, sekarang ini dunia perekonomian makro sedang diguncang oleh perang terbesar antara 2 negara yakni Rusia dan Ukraina sejak Perang Dunia ke-II. Operasi militer Rusia sudah berjalan selama hampir 5 bulan sejak 24 Februari 2022 lalu. (Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20220302063202-4-319392/ini-kronologi-perang-rusia-ukraina-apa-penyebab-putin-murka)
Pandemi dan perang bukanlah kombinasi yang baik untuk stabilitas ekonomi individual jangka panjang bukan? Kamu termasuk yang masih bingung gimana cara memulai investasi? Yuk lihat 6 hal yang perlu kamu kuasai sebelum berinvestasi di bawah ini:
- Mindset Berinvestasi
Banyak orang yang masih berpikir bahwa investasi cuma buat mereka yang ingin cepat kaya. Padahal mindset seperti ini hanya melihat dari sudut pandang saja. Tujuan untuk cepat kaya, seringkali menjerumuskan seseorang ke dalam investasi-investasi bodong yang menjanjikan return yang tinggi. Padahal, investasi juga bisa dilakukan oleh kamu yang bermaksud untuk secara perlahan membangun tujuan keuangan lainnya, contohnya untuk mencapai stabilitas keuangan.
- Pahami Masalah Keuangan
Sebelum memulai berinvestasi, ada baiknya kamu juga memahami beberapa hal meddasar dalam pengelolaan keuangan, contohnya mengenai cicilan dan hutang yang tidak boleh melebihi 30% dari pendapatan. Jika belum dapat memastikan bahwa kebutuhan harianmu sudah terpenuhi dan kamu memiliki dana darurat, pada akhirnya memiliki investasi sekalipun akan sulit untuk membantumu mencapai tujuan keuangan lainnya.
- Memiliki Tujuan Keuangan
Dalam menentukan tujuan keuangan, kamu harus realistis, spesifik dan memiliki jangka waktu tertentu.(Sumber: https://mediaasuransinews.co.id/news-in-brief/manfaat-penting-memiliki-tujuan-keuangan/) Tujuan ini bisa jadi se-simple untuk ganti gadget baru, ingin liburan santai, atau bahkan ingin buat orang tua naik haji. Tujuan keuangan yang baik tentu akan mengarahkan seseorang pada proses yang baik pula, melupakan tujuan keuangan dapat membuat seseorang melupakan pentingnya profil risiko dan tidak memahami alokasi dana yang sanggup dikeluarkannya untuk investasi.
- Memahami ilmu investasi
Segala sesuatu itu perlu ilmu, bagaimana kamu dapat berinvestasi jika bedanya saham di perusahaan publik dan perusahan privat juga tidak paham? Setelah mengetahui tujuan keuangan sebagai alasan kenapa kamu harus berinvestasi, selanjutnya tentu kamu perlu tahu tentang apa yang kamu hadapi dalam melakukan investasi? Jika kamu seorang merasa takut mengambil risiko besar, mungkin berinvestasi di perusahaan privat bisa menjadi alternatif yang menarik untukmu.
- Mengetahui profil risiko
Setelah menguasai ilmu berinvestasi, selanjutnya penting juga bagimu untuk menentukan jenis perusahaan yang tepat untuk melakukan investasi. Salah satunya adalah dengan mempelajari profil risiko diri, apakah kamu tipe yang agresif, moderat, konservatif atau sangat konservatif?
(Sumber: https://www.ocbcnisp.com/en/article/2021/11/25/profil-risiko-investasi#:~:text=Apa%20itu%20Profil%20Risiko%20Investasi%3F,instrumen%20saham%20pada%20pasar%20modal.) Pengetahuan tentang hal tersebut bisa membantumu mengetahui hal-hal seperti batas kesiapan menghadapi kerugian, tingkat risiko perusahaan dan juga pertimbangan return yang akan kamu dapatkan..
- Jangan Panik !
Jangan salah kaprah, bahkan setelah persiapan yang matang, bukan mustahil kamu mengalami kerugian. Tetapi jangan panik! Jika kamu sudah mempelajari semua ilmu-ilmu di atas, setidak-tidaknya kamu tentu dapat menilai kapan suatu kerugian itu akan dapat berbalik kembali menjadi keuntungan. Dengan pengetahuan dan wawasan yang cukup, kondisi minus sekalipun bisa kamu balikkan menjadi kondisi profit.
Demikian 6 hal yang perlu kamu ketahui sebelum berinvestasi, selain daripada hal yang disebutkan di atas, sesungguhnya masih banyak edukasi yang perlu diketahui oleh seorang investor sebelum memulai portfolio investasinya. Selain dari aspek bisnis, tentunya penting untuk mempertimbangkan aspek hukum dari investasi, apalagi investasi di perusahaan privat yang terkenal ribet dan perlu jasa-jasa praktisi hukum tertentu dalam prosesnya.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan ahli terkait sebelum kamu melakukan tindakan investasi impulsif. Jika kamu memerlukan jasa konsultan hukum untuk investasi di perusahan privat yang sudah kamu tetapkan sendiri, kamu bisa menghubungi Konsultan Hukum Fauxell untuk membantu proses investasimu.
Yuk, melek hukum sebelum terlambat!